Klaten Pertajam Program Kegiatan Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan di Tahun 2024
Dalam rangka implementasi amanat Permendagri 86 Tahun 2017, Bappedalitbang melakukan desiminasi pembahasan Rancangan Renja Perangkat Daerah guna menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Klaten Tahun 2024. Menindaklanjuti hal tersebut perlu dilaksanakan FGD (Focus Group Discussion) bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan di Bappedalitbang Kabupaten Klaten dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) beserta jajarannya (28/4).
“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penajaman program dan kegiatan prioritas di bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta mendukung pembangunan daerah tahun 2024 yang diarahkan pada Peningkatan kemajuan daerah didukung pemanfaatan sumber daya ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Sutrisno, Kabid PSDA dan IK Bappedalitbang.
DKPP mendukung salah satu prioritas pembangunan daerah “Klaten Mapan”, Klaten Mandiri Pangan dimana Kabupaten Klaten mampu memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok utama (padi dan jagung) masyarakat dan menjadi penyangga kebutuhan pangan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappedalitbang memberikan arahan terkait kebijakan pertanian dan ketahanan pangan untuk mendukung program Indeks Pertanaman (IP 400/OPIP), guna meningkatkan produktivitas padi.
Beliau menambahkan bahwa penerapan IP 400 perlu didukung dengan sosialisasi dan peningkatan penggunaan pupuk organik untuk memelihara kesuburan tanah, perbaikan jaringan irigasi, pengadaan sarana prasarana pertanian serta penggunaan benih berkualitas, dimana hal ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpa dalam kunjungannya di Kabupaten Klaten.
Sementara Kepala DKPP, Widiyanti menambahkan bahwa dalam mendukung Klaten Mapan di tahun 2024, DKPP akan melakukan fokus prioritas pada 3 (tiga) hal yaitu pengembangan dan branding padi Rojolele varietas Srinar dan Srinuk, pengembangan pertanian organik serta peningkatan produksi perikanan.
Selain itu yang tidak kalah peningnya adalah persiapan dalam menghadapai fenomena El Nino yang diprediksi akan terjadi di dunia dan termasuk Indonesia dan munculnya kembali virus AI (Avian Influensa) varian baru.