Klaten Percepat Penanganan Kemiskinan
BAPPEDA KLATEN – Kemiskinan merupakan salah satu isu strategis di dalam perencanaan pembangunan, karenanya diperlukan intervensi secara optimal oleh Pemerintah Daerah. Berpijak dari hal tersebut, penanggulangan kemiskinan dijadikan fokus pembangunan dari tahun ke tahun.
Demikian terungkap saat Bappeda Klaten melaksanakan kegiatan Konsultasi dan Koordinasi tentang Kemiskinan di Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (11/2).
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang dipandu oleh Analis Perencanaan Bidang Pemsosbud Bappeda Provinsi Jawa Tengah Henri Shofa, S.STP., M.Si.
Henri menyampaikan bahwa ada dua jenis kemiskinan yang perlu dicermati, yaitu kemiskinan makro dan kemiskinan mikro. Kemiskinan makro merupakan hasil survey dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang berfungsi sebagai basis perencanaan. Sedangkan kemiskinan mikro merupakan hasil verifikasi data oleh Dinas Sosial yang digunakan untuk intervensi program/kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Salah satu bentuk data makro adalah Susenas, sedangkan salah satu bentuk data mikro adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Salah satu hasil dari Susenas adalah pengukuran prosentase kemiskinan, dan DTKS sendiri menghasilkan pengklasifikasian desa merah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa desa merah tidak dapat dibandingkan dengan hasil prosentase kemsikinan. Lebih lanjut Henri menegaskan bahwa tidak ada penyebutan masyarakat miskin atau desa miskin, namun disebut dengan masyarakat/ desa dengan kesejahteraan rendah.
Selanjutnya ujar Perencana Madya Bidang Pemsosbud Bappeda Jateng Nuri Mayasri ada empat strategi penanggulangan kemiskinan antara lain mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil, mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Selain itu Pemerintah Daerah diharapkan berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan melakukan inovasi inspiratif, seperti melibatkan peran dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) setempat.